Tuesday, 26 March 2013

dampak tumpahnya minyak dilaut

  1. Perilaku Minyak di Laut
Senyawa Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzene, touleuna, ethylbenzen, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenic dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun didarat, sehingga hal ini akan mengalami proses biomagnetion pada ikan ataupun pada biota laut lain. Bila senyawa aromatic tersebut masuk ke dalam darah, akan diserap oleh jaringan lemak dan akan mengalami oksidasi dalam hati membentuk phenol, kemudian pada proses berikutnya terjadi reaksi konjugasi membentuk senyawa glucuride yang larut dalam air, kemudian masuk ke ginjal (Kompas, 2004).

Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Diantaran proses tersebut adalah membentuk lapisan ( slick formation ), menyebar (dissolution), menguap (evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi air dalam minyak ( water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions), fotooksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh planton dan bentukan gumpalan ter (Mukhstasor, 2007)
Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.

Hilangnya sebagian material yang mudah menguap tersebut membuat minyak lebih padat/ berat dan membuatnya tenggelam. Komponen hidrokarbon yang terlarut dalam air laut, akan membuat lapisan lebih tebal dan melekat, dan turbulensi air akan menyebabkan emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Ketika semua terjadi, reaksi fotokimia dapat mengubah karakter minyak dan akan terjadi biodegradasi oleh mikroba yang akan mengurangi jumlah minyak.

Proses pembentukan lapisan minyak yang begitu cepat, ditambah dengan penguapan komponen dan penyebaran komponen hidrokarbon akan mengurangi volume tumpahan sebanyak 50% selama beberapa hari sejak pertama kali minyak tersebut tumpah. Produk kilang minyak, seperti gasoline atau kerosin hamper semua lenyap, sebaliknya minyak mentah dengan viskositas yang tinggi hanya mengalami pengurangan kurang dari 25%.

Kesimpulan :
Kasus pencemaran laut akibat dari tumpahan minyak dapat berpengaruh pada beberapa sector , diantaranya lingkungan pantai dan laut, ekosistem biota pantai dan laut, dan mengganggu aktivitas nelayan sehingga mempengaruhi kesejahteraan mereka. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain dapat mengubah karakteristik populasi spesies dan struktur ekologi komunitas laut, dapat mengganggu proses perkembangan dan pertumbuhan serta reproduksi organisme laut, bahkan dapat menimbulkan kematian pada organism laut.

menghijaukan bumi

Hutan kita semakin lama semakin habis,liat saja kita lihat dari media televisi pembalakan liar semakin subur dinegeri ini.
hutan semakin habis apa yang akan dilihat nanti untuk generasi yang akan datang,hutan habis berarti rusaklah tempat rantai makanan ,hewan sudah tidak punya habitat aslinya lagi...apa yang harus kita lakukan sebagai manusia.
langkah pertama adalah buat hijau lingkungan kita seperti tanamlah pohon sebanyak mungkin...
berilah pemahaman kepada masyrakat dilingkungan betapa pentingnya lingkungan untuk kehidupan kita,,

coba tingkatkan semangat bergotong royong kembali ,,karna sekarang semangat itu sudah mulai pudar,ingat bangsa kita dulu merdeka karna kita bersatu.
bantulah aktifis aktifis lingkungan ,berilah suatu support buat mereka agar mereka lebih giat dalam menjalankan tugasnya.

salam hijau bumi ini...

Monday, 25 March 2013

karakter sadar lingkungan

membangun manusia yang sadar akan lingkungan cukup sulit dari pada menanam pohon 1juta.. kali ini postingan blok akan membahas betapa pentingnya kesadaran terhadap lingkungan .
karakter ini lah yang harus kita lakukan dan kita terapkan diantaranya:

 1.KEJUJURAN

 2.TOLERANSI* Menghargai keberagaman yaitu sikap resfek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik,sifat,adat dan agama

 3.DISIPLIN Tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

 4.KERJA KERAS* Upaya sungguh sungguh.

 5.KREATIF Berusaha menciptakan sesuatu yang baru

 6.MANDIRI Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung kepada orang lain

 7.SEMANGAT KEBANGSAAN Cara berpikir,bertindak,dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri.

Semoga pembaca dapat menerapkan didalam menjalani kehidupan bermasyarakat,supaya tercipta bangsa yang sejahtera dengan melihat betapa pentingnya hubungan antara lingkungan dengan kehidupan kita.

potensi hutan dan kelautan diindonesia

hutan begitu penting untuk ekosistem kehidupan dibumi,diindonesia memiliki luas hutan yang sangat menunjung untuk kelestariaan ekosistem.
adapun luas masing masing hutan tiap tiap provinsi sebagai berikut:
  1. Nangroe Aceh Darussalam (SK No. 170/Kpts-II/00); 3.335.713,00 ha;
  2. Sumatera Utara (SK No. 44/Menhut-II/05); 3.742.120,00 ha;
  3. Sumatera Barat (SK No. 422/Kpts-II/99); 2.600.286,00 ha;
  4. Riau (SK No. 173/Kpts-II/1986); 9.456.160,00 ha;
  5. Kepulauan Riau (data masih bergabung dengan provinsi Riau)
  6. Jambi (SK. No. 421/Kpts-II/99); 2.179.440,00 ha;
  7. Bengkulu (SK. No. 420/Kpts-II/99); 920.964,00 ha;
  8. Sumatera Selatan (SK No. 76/Kpts-II/01); 3.742.327,00 ha;
  9. Bangka Belitung (SK No. 357/Menhut-II/04); 657.510,00 ha;
  10. Lampung (SK No. 256/Kpts-II/00); 1.004.735,00 ha;
  11. DKI Jakarta (SK No. 220/Kpts-II/00); 475,45 ha;
  12. Jawa Barat (SK No. 195/Kpts-II/03); 816.602,70 ha;
  13. Banten; 201.787,00 ha; 
  14. Jawa Tengah (SK No. 359/Menhut-II/04); 647.133,00 ha;
  15. DI. Yogyakarta (SK No. 171/Kpts-II/00); 16.819,52 ha;
  16. Jawa Timur (SK No. 417/Kpts-II/99); 1.357.206,30 ha;
  17. Bali (SK No. 433/Kpts-II/99); 127.271,01 ha;
  18. Nusa Tenggara Barat (SK No. 598/Menhut-II/2009); 1.035.838,00 ha;
  19. Nusa Tenggara Timur (SK No. 423/Kpts-II/99); 1.555.068,00 ha;
  20. Kalimantan Barat (SK No. 259/Kpts-II/00); 9.101.760,00 ha;
  21. Kalimantan Tengah (SK No. 759/Kpts/Um/10/82); 15.300.000,00 ha;
  22. Kalimantan Timur (SK No. 79/Kpts-II/01); 14.651.053,00 ha;
  23. Kalimantan Selatan (SK No. 435/Menhut-II/2009); 1.566.697,00 ha;
  24. Sulawesi Utara (SK No. 452/Kpts-II/99); 725.514,00 ha;
  25. Gorontalo (SK No. 325/Menhut-II/2010); 647.668,00 ha;
  26. Sulawesi Tengah (SK No. 757/Kpts-II/99); 4.394.932,00 ha;
  27. Sulawesi Tenggara; (SK No. 454/Kpts-II/99); 2.518.337,00 ha;
  28. Sulawesi Selatan (SK No. 434/Menhut-II/2009); 2.118.992,00 ha;
  29. Sulawesi Barat (SK No. 890/Kpts-II/99); 1.185.666,00 ha;
  30. Maluku (SK No. 415/Kpts-II/99); 7.146.109,00 ha;
  31. Maluku Utara (data masih bergabung dengan provinsi Maluku)
  32. Papua (SK No. 891/Kpts-II/99); 40.546.360,00 ha;
  33. Papua Barat (data masih bergabung dengan provinsi Papua)
     
    indonesia juga kaya akan sumber daya alam kelautannya seperti:
    1. biota laut,ikan,terumbu karang,dan banyak spesies lainya
    2. tambang minyak
    3. pulau atol
    4. dan potensi lainya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by | Bloggerized by - Premium Blogger Themes | coupon codes